alex komang agama adalah bagian dari masa kecilnya. dibesarkan di lingkungan pesantren membuat alex komang ingin mencari jati dirinya. agama alex komang dan profesinya adalah sesuatu yang bertolak belakang dikala itu.
nama asli alex komang sebenarnya adalah syaiful nuha ayah alex komang adalah seorang pengasuh pondok pesantren di jepara jawa tengah. namun kecintaan alex pada sastra dan teater yang bersumber dari buku-buku sastra bacaanya sewaktu kecil semakin besar walau mendapat tantangan dari ayahnya untuk menggeluti dunia seni. Maklum pada masa itu kesenian masih diperdebatkan kehadirannya. Sehingga dalam menulis cerpen pun, dirinya menggunakan nama samaran, Alex Komang, yang kemudian menjadi nama populernya. bagi alex komang agama adalah sesuatu yang sakral.
walau alex komang adalah nama yang kebarat-baratan, agama alex komang tetaplah islam. alex komang pernah gagal berangkat haji yang menurutnya kegagalan dirinya naik haji tahun ini karena Departemen Agama tidak bisa mengakomodir dan melayani keinginan masyarakat yang akan naik haji.
Setelah lulus SMA, Alex hijrah ke Jakarta dan tinggal di Gelanggang Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, tempat di mana para seniman berkumpul, di situlah awal dirinya bergabung bermain teater. Alex sendiri adalah suami wanita asal Malaysia, Nory, yang dinikahinya pada 1998. Dari perkawinan itu, mereka dikaruniai satu anak.
Hingga pada 1980-an, Alex bersama Teater Egg, sekarang Teater Tetas, tampil dalam festival teater remaja dan mereka mementaskan Jerit Tangis di Malam Buta, yang kemudian mempertemukan dirinya dengan sutradara, Teguh Karya. Alex Komang kemudian menjadi salah satu murid Teguh Karya dari Teater Populer.
Bersama Teguh Karya, berkolaborasi yang kemudian mengajaknya bermain dalam film SECANGKIR KOPI PAHIT dan DOEA TANDA MATA. Baru pada 1995, bersama Teguh, namanya masuk unggulan penulis asli dan penggubah teleplay Indonesia Berbisik pada Festival Sinetron Indonesia. Selain itu Alex meraih penghargaan aktor terbaik Festival Film Indonesia 1987.
Belakangan Alex ikut bermain dalam sinetron, di antaranya dengan Inneke Koesherawati dan Devy Permatasari dalam TIRAI SUTRA. Terakhir ia terlibat dalam produksi layar lebar CA BAU KAN arahan Nia Dinata. Hingga saat ini karirnya di bidang akting masih berkibar. Tahun 2011, Alex kembali unjuk gigi lewat penampilannya dalam film SURAT KECIL UNTUK TUHAN dan TRUE LOVE.
nama asli alex komang sebenarnya adalah syaiful nuha ayah alex komang adalah seorang pengasuh pondok pesantren di jepara jawa tengah. namun kecintaan alex pada sastra dan teater yang bersumber dari buku-buku sastra bacaanya sewaktu kecil semakin besar walau mendapat tantangan dari ayahnya untuk menggeluti dunia seni. Maklum pada masa itu kesenian masih diperdebatkan kehadirannya. Sehingga dalam menulis cerpen pun, dirinya menggunakan nama samaran, Alex Komang, yang kemudian menjadi nama populernya. bagi alex komang agama adalah sesuatu yang sakral.
walau alex komang adalah nama yang kebarat-baratan, agama alex komang tetaplah islam. alex komang pernah gagal berangkat haji yang menurutnya kegagalan dirinya naik haji tahun ini karena Departemen Agama tidak bisa mengakomodir dan melayani keinginan masyarakat yang akan naik haji.
Setelah lulus SMA, Alex hijrah ke Jakarta dan tinggal di Gelanggang Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, tempat di mana para seniman berkumpul, di situlah awal dirinya bergabung bermain teater. Alex sendiri adalah suami wanita asal Malaysia, Nory, yang dinikahinya pada 1998. Dari perkawinan itu, mereka dikaruniai satu anak.
Hingga pada 1980-an, Alex bersama Teater Egg, sekarang Teater Tetas, tampil dalam festival teater remaja dan mereka mementaskan Jerit Tangis di Malam Buta, yang kemudian mempertemukan dirinya dengan sutradara, Teguh Karya. Alex Komang kemudian menjadi salah satu murid Teguh Karya dari Teater Populer.
Bersama Teguh Karya, berkolaborasi yang kemudian mengajaknya bermain dalam film SECANGKIR KOPI PAHIT dan DOEA TANDA MATA. Baru pada 1995, bersama Teguh, namanya masuk unggulan penulis asli dan penggubah teleplay Indonesia Berbisik pada Festival Sinetron Indonesia. Selain itu Alex meraih penghargaan aktor terbaik Festival Film Indonesia 1987.
Belakangan Alex ikut bermain dalam sinetron, di antaranya dengan Inneke Koesherawati dan Devy Permatasari dalam TIRAI SUTRA. Terakhir ia terlibat dalam produksi layar lebar CA BAU KAN arahan Nia Dinata. Hingga saat ini karirnya di bidang akting masih berkibar. Tahun 2011, Alex kembali unjuk gigi lewat penampilannya dalam film SURAT KECIL UNTUK TUHAN dan TRUE LOVE.
Tag :
alex komang agama
0 Komentar untuk "Alex Komang Agama dan Kisah Perjalan Hidup"